Page 43 - index
P. 43
pada bahan atau buku bacaan terbuka maka hal ini akan memperkaya
pilihan serta memberikan kemungkinan semakin banyak buku yang
dapat dibaca.
Menurut Krashen (2004: 57–63), upaya untuk mencukupi
ketersediaan dan akses pada bahan atau buku bacaan dapat dilakukan di
lingkungan rumah, sekolah, serta perpustakaan umum. Di lingkungan
rumah, semakin tersedia bahan bacaan yang cukup maka makin besar
kemungkinan anak untuk melakukan aktivitas membaca. Tumbuhnya
kebiasaan membaca serta keantusiasan pada bacaan menurut Lao
(dalam Krashen, 2004: 58) lebih banyak tergantung pada lingkungan
yang menyediakan banyak bahan bacaan. Sebaliknya, jika lingkungan
tidak menyediakan bahan bacaan maka akan orang akan menjadi tidak
tertarik pada bacaan bahkan malas untuk membaca.
Selain itu pemberian kesempatan oleh sekolah untuk mengakses
koleksi buku bacaan di perpustakaan sekolah dan menyediakan bahan
bacaan yang banyak untuk dibaca serta dipinjam merupakan upaya
yang penting pula. Perpustakaan sekolah yang tidak memberikan
keleluasaan pada siswa untuk membaca dan tidak menyediakan pilihan
bacaan yang cukup serta menarik maka tentu kesempatan untuk lebih
banyak membaca tidaklah ada (Krashen, 2004: 58–59).
Kemudahan dan terbukanya peluang mengakses perpustakaan
umum akan memberikan kemungkinan aktivitas membaca tumbuh
dan berkembang di kalangan anak dan siswa. Intensitas yang tinggi
dalam mengunjungi serta meminjam koleksi perpustakaan umum akan
memberikan dampak positif bagi pengembangan minat membaca. Kim
(dalam Krashen, 2004: 60) menemukan bahwa ada hubungan antara
kemudahan akses pada perpustakaan dengan intensitas membaca.
MENUMBUHKAN MINAT BACA SEJAK DINI
Upaya pengembangan minat baca seperti yang dikemukakan di
atas sebenarnya akan berjalan tanpa kesulitan dan hambatan apabila
ada kondisi yang mendahuluinya. Artinya, minat baca siswa akan
semakin mudah untuk dikembangkan jika keluarga ikut berperan
menumbuhkan minat baca sejak dini pada anak-anak mereka. Oleh
karena itu, di lingkungan keluarga untuk menumbuhkan minat baca
dan membangun kebiasaan membaca pada anak-anak, kegiatan ini
tak pelak harus mulai diperkenalkan sedini mungkin. Bagi anak yang
KERANGKA KONSEPTUAL 29

