Page 47 - index
P. 47

PERBEDAAN MEMBACA MATERI TERCETAK DAN DIGITAL

                 Media cetak dan media digital memiliki       keuntungan dan
            keterbatasan tersendiri. Tantangannya adalah untuk menentukan
            kemampuan aplikasi dari sebuah medium khusus dalam sebuah konteks
            atau proses yang diberikan. Sebagai contoh, media elektronik cenderung
            berguna untuk mencari/searching, sedangkan media berbasis kertas
            lebih dipilih untuk konsumsi informasi yang bersifat aktual. Dalam
            perkembangan masyarakat informasi, di mana inovasi dan penggunaan
            teknologi digital semakin pervasive, tentunya akan memiliki permintaan
            terhadap kegiatan membaca yang semakin meningkat pula. Dalam
            sebuah studi terbaru mengenai kegiatan membaca di National University
            of Mexico, Ramirez (2003) menemukan bahwa hampir 80% siswa lebih
            memilih untuk membaca materi cetak yang sudah didigitalkan agar
            dapat  memahami    teks  dengan  jelas.  Hampir  68%  dari  responden
            melaporkan bahwa mereka memahami dan memperoleh lebih banyak
            informasi ketika membaca media cetak. Bagaimanapun, hanya 4%
            responden yang melaporkan kondisi sebaliknya. Rendahnya resolusi
            dari monitor komputer adalah faktor utama dari seseorang mencetak
            dokumen (terutama dokumen yang panjang) untuk dibaca.
                 Studi terbaru menunjukkan bahwa membaca dari monitor 30%
            lebih lambat daripada membaca teks tercetak (AlShaali dan Varshney,
            2005; Hartzell, 2002). Murphy dan para peneliti lain (2003) fokus pada
            persuasi dari teks tercetak dan elektronik. Mereka menyatakan bahwa
            mahasiswa, yang membaca teks online, merasa sulit untuk memahami,
            kurang tertarik, dan para pengarang dinilai kurang kredibel daripada
            mereka yang membaca teks dalam versi cetak. Kelihatannya kertas
            menjadi suatu hal yang superior terhadap teknologi digital untuk
            beberapa hal seperti review terhadap pekerjaan orang lain, perencanaan,
            pertemuan, dan aktivitas telepon (Selen dan Harper,     1997; 2002).
            Marshall   (2005)  juga  melaporkan  bahwa  dokumen   kertas  masih
            memberikan dukungan vital bagi dokumen yang berkaitan dengan
            kegiatan tertentu, meskipun itu bukan lagi satu-satunya medium
            untuk membaca. Jelasnya, akan ada koeksistensi dari dokumen kertas
            dan digital di masa depan, sederhana karena tiap medium cenderung
            untuk mendukung kegiatan yang tidak mudah digantikan oleh medium
            lainnya.
                 McKnight (1997) memberikan sejumlah pandangan yang menarik
            mengenai perilaku membaca pada media elektronik. Dia mengamati



            KERANGKA KONSEPTUAL                                               33
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52