Page 39 - index
P. 39
3. penyerapan kosa kata;
4. sikap membaca yang baik;
5. kepercayaan diri yang lebih besar sebagai seorang pembaca; dan
6. membaca untuk kesenangan dalam kehidupan selanjutnya.
Hubungan tersebut nampak dalam proses penguasaan bahasa
ibu dan bahasa kedua, dan berlaku pada anak-anak maupun orang
dewasa (Krashen, 2004). Studi korelasional secara konsisten juga
menunjukkan bahwa orang yang membaca lebih banyak maka akan
menjadi pembaca yang baik. Jumlah buku yang dibaca dan pencapaian
membaca dipandang sebagai sebuah hubungan timbal balik. Ketika
jumlah buku yang dibaca semakin banyak, maka meningkat pula
pencapaian membaca, yang kemudian meningkatkan jumlah buku yang
akan dibaca (Cunningham & Stanovich, 1988).
Ada pula sejumlah bukti yang mengatakan bahwa membaca untuk
kesenangan tidak hanya berpengaruh terhadap pencapaian membaca,
namun juga dapat meningkatkan (lihat Clark and Rumbold, 2006):
1. pengetahuan umum;
2. pemahaman yang lebih baik terhadap budaya yang lain;
3. komunitas partisipasi;
4. wawasan yang lebih luas mengenai sifat dasar manusia dan
pengambilan keputusan;
5. meningkatkan kemampuan sosial anak; dan
6. membantu menghilangkan perasaan kesepian pada orang dewasa.
Sanacore (2002: 68) mengemukakan bahwa, “jika seseorang
membaca untuk kesenangan secara teratur, maka ia akan mengalami
manfaat membaca sebagai proses estetika. Dengan demikian jika
mereka membaca untuk sebuah tujuan, maka itu akan mendukung
berkembangnya kebiasaan membaca”.
Dampak Membaca Bacaan Imajinatif dalam Kegiatan
Reading for Pleasure
Mengapa orang menyediakan waktu melakukan kegiatan membaca
untuk kesenangan dengan membaca literatur imajinatif, yaitu semua
jenis fiksi, script, dan puisi. Di dalam menjawab pertanyaan pertama,
‘Kontribusi apa saja, bila ada, ketika membaca literatur imajinatif bagi
kehidupan anda?’ Ada keuntungan yang dirasakan saat membaca, yaitu
eskapisme dan relaksasi (Usherwood & Toyne, 2002).
KERANGKA KONSEPTUAL 25

