Page 35 - index
P. 35
MINAT DAN KEBIASAAN GEMAR MEMBACA
Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda tetapi
berkaitan. Minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang
dapat berkembang jika ada motivasi. Kebiasaan adalah perilaku atau
kegiatan yang telah mendarah-daging, terinternalisasi atau membudaya
dalam diri seseorang. Terbentuknya suatu kebiasaan pada umumnya
memerlukan waktu lama dan dalam pembentukannya, minat dan
motivasi mempunyai peran menentukan. Jika minat dan motivasi tidak
ada, pada umumnya kebiasaan tidak tumbuh dan tidak berkembang
(Tampubolon, 1991: 41). Studi yang dilakukan Flora & Flora (1999)
menemukan bahwa seorang anak jika dikuatkan secara ekstrinsik
untuk membaca melalui berbagai reward, semisal uang dan pizza,
maka hasilnya anak-anak itu akan meningkatkan jumlah bacaan
mereka, kenikmatan membaca dapat meningkat dan jika mereka
belum dapat membaca, reward itu juga terbukti membantu anak-anak
dapat membaca lebih baik. Studi yang dilakukan Flora & Flora tidak
mendukung mitos yang menyatakan bahwa reward ekstrinsik dapat
menurunkan minat intrinsik anak untuk membaca. Reward ekstrinsik
malah dapat membangun sebuah kondisi di mana motivasi intrinsik
untuk membaca dapat berkembang.
Ada konsep motivasi, yang tidak dapat diabaikan ketika memahami
pengertian minat baca atau ketika upaya menumbuhkan minat baca
akan dilakukan. Artinya, untuk menumbuhkan perilaku membaca,
perlu prasyarat adanya minat atau ketertarikan pada kegiatan membaca
dengan dipicu oleh adanya dorongan atau motivasi yang kuat, sehingga
memungkinkan munculnya perilaku membaca dan lebih lanjut lagi
apabila aktivitas membaca dilakukan terus-menerus akan tumbuh
suatu kebiasaan gemar membaca.
Motif dan motivasi memang didefinisikan secara hampir sama.
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan-alasan atau dorongan-dorongan yang menyebabkan manusia
berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada dasarnya
mempunyai motif. Motif-motif manusia dapat bekerja secara sadar atau
tidak sadar (Moekijat, 2002).
KERANGKA KONSEPTUAL 21

