Page 37 - index
P. 37

merasa terisolasi dari dunia nyata dan lost in a book. Membaca membuat
            orang dipindahkan (transported) ke waktu, tempat, dan situasi yang
            berbeda. Memahami proses membaca yang sifatnya personal di atas,
            maka orang membutuhkan reading spaces serta book selection strategies
            yang berbeda-beda.
                 Karena adanya unsur kesenangan untuk sebagian orang yang
            melakukan aktivitas membaca sementara sebagian lagi tidak, maka
            kegiatan membaca secara umum dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
            jenis, yaitu membaca untuk kesenangan (reading for pleasure/fun)
            dan functional  reading  (membaca   untuk  mendapatkan   informasi,
            membaca untuk tujuan memperoleh pengetahuan atau wawasan). Selain
            pembagian ini, ada pula pembagian lain yang membedakan aktivitas
            membaca menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah Ogunrombi
            dan Adio (1995 dalam Stricevic, 2007) yang membagi kegiatan
            membaca dalam reading for pleasure, reading for information, reading
            for knowledge (tujuan untuk memperoleh wawasan, pendidikan), dan
            membaca sebagai kombinasi ketiganya.
                 Seperti yang juga menurut Rosenbalt (dalam Arnett, 2007: 728)
            yang mengklasifikasi pola membaca menjadi 2 (dua) tipe, yaitu efferent
            reading dan aesthetic reading. Efferent reading adalah kegiatan membaca
            yang ditujukan untuk tercapainya suatu kepentingan, misalnya setelah
            pulang sekolah para siswa akan membaca suatu materi pelajaran agar
            dapat menjawab tes yang akan diadakan. Dalam kegiatan efferent
            reading biasanya informasi dipahami dan diperoleh untuk kepentingan
            penyelesaian suatu problem. Sedangkan kegiatan aesthetic reading
            dilakukan untuk mencari kesenangan dan dari bacaan yang dibacanya
            pembaca dapat menikmatinya. Karena kegiatan membaca jenis ini
            dilakukan dengan senang, maka dari apa yang dibaca, pembaca aktif
            membangun makna dari verbal sign (teks bacaan). Pembaca aesthetic
            reading dengan demikian akan terlibat secara emosional dengan materi
            bacaan. Dilihat dari kenikmatan dan kesenangan yang dirasakan dalam
            membaca, kegiatan aesthetic reading sama dengan reading for pleasure
            (membaca untuk kesenangan).


            Pengertian Reading for Pleasure
                 Apa yang dimaksud dengan reading for pleasure? Meskipun kita
            sudah akrab dengan istilah ini, namun tampaknya cukup sulit pula
            untuk mendefinisikannya dengan jelas. Di Amerika, sejumlah orang



            KERANGKA KONSEPTUAL                                               23
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42