Page 86 - index
P. 86

meringkaskan pembaca yang mengidentifikasi karakter tidak hanya
              karena  berbagi tujuan   saja, melainkan karena    adanya aspirasi
              motivasional, yaitu karakter mewakili tepat apa yang diinginkan
              pembaca. Oleh karenanya, pembaca tidak mengidentifikasi karakter
              yang mirip dengan pembaca dalam kehidupan nyata, melainkan
              dengan karakter di mana pembaca ingin mirip dengannya. Aspek kedua
              meringkaskan bagaimana tujuan proses identifikasi diperluas (lihat:
              Corna & Troilo, 2005).
                   Salah  satu  motivasi   membaca    adalah   karena   membaca
              menimbulkan rasa relaksasi dan terlepas dari tekanan hidup sehari-
              hari. Secara tipikal, tampak bahwa membaca secara sederhana
              adalah cara berelaksasi, terutama di tempat tidur ketika malam hari.
              Secara sama, semua orang memanfaatkan bentuk pelarian diri ini
              sebagai suatu metode untuk menimbulkan relaksasi ke dalam waktu
              senggang mereka, misalnya, beristirahat saat liburan. Dengan berbagai
              macam alasan, banyak orang mencari cara pelarian diri dari keadaan
              sekelilingnya.
                   Bagi  banyak  orang,  ketika  membaca,  yang  diperoleh  adalah
              semacam melarikan diri dari rasa bosan dan kemonotonan rutinitas
              sehari-hari yang mengitari kehidupan mereka. Oleh karena itu, ketika
              orang benar-benar menikmati membaca, yang dirasakan adalah orang
              lepas dari rutinitas kehidupan.
                   Bagi sementara orang, membaca adalah jauh lebih signifikan
              daripada  lari  dari  mood.  Mereka  menganggap  membaca   literatur
              imajinatif sebagai metode di mana mereka mampu lepas dari depresi.
              Ketika membaca, hal-hal yang menghambat serta mendepresi akan
              hilang (lihat: Usherwood & Toyne, 2002).
                   Apakah jenis bacaan yang disukai seseorang dipengaruhi perbedaan
              kondisi ekonomi mereka? Ketika hal ini coba dikaji, studi ini menemukan
              seseorang  yang  secara  ekonomi  makin  mapan,  mereka   umumnya
              cenderung lebih menyukai majalah, tabloid, dan jenis bacaan populer
              lainnya. Di tengah rutinitas kerja dan kehidupannya yang mungkin
              sarat dengan kalkulasi untung-rugi, tampaknya bagi responden yang
              secara ekonomi makin mapan, mereka lebih membutuhkan bacaan
              yang sifatnya pleasure, yang bisa menghibur atau mengisi kebutuhan
              rekreatif responden. Namun demikian, bukan berarti makin mapan
              status ekonomi seseorang, mereka tidak suka pada berita-berita sosial-
              politik.




              72                       Minat & Perilaku Gemar Membaca Masyarakat Kota Surabaya di Era Digital
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91