Page 85 - index
P. 85
waktu dan tempat yang sesuai dengan keinginan (Clark and Rumbold,
2006). Menurut Nell (1988), reading for pleasure merupakan semacam
bentuk permainan yang memungkinkan kita untuk menjelajahi
pengalaman dunia dan peran lain dalam imajinasi kita. Holden (2004)
bahkan memandang membaca sebagai proses kreatif yang jauh dari
kesan penerimaan secara pasif. Reading for pleasure sebagai aktivitas
interpretatif, hermeunetik, yang dibentuk oleh ekspektasi dan
pengalaman pembaca serta konteks sosial yang melingkupinya.
Selama ini, banyak studi memperlihatkan peran yang dimainkan
oleh fantasi dan imajinasi ketika proses membaca (Corna & Troilo,
2005). Lebih jauh lagi, pemikiran, emosi dan sensasi yang timbul karena
membaca terlihat sangat erat kaitannya dengan tingkat keterlibatan
pembaca dan retensi terhadap dunia imajiner cerita. Dunia imajiner
dari fiksi naratif juga membuat pembaca mencari salah satu keinginan
atau tujuan di mana ia berusaha memenuhinya selama proses membaca,
yaitu evasi atau melarikan diri dari realitas sehari-hari dengan masuk
ke dunia ciptaan baru.
Dalam banyak kasus, proses penciptaan dunia imajiner akan
berlangsung terus menerus, ketika seseorang membaca bacaan sekuel
(berseri atau berjilid). Dengan diawali membaca seri kedua, maka
selanjutnya akan ada amplifikasi pelarian. Ketika orang membaca
sekuel novel, elemen-elemen tertentu (karakter utama, tempat, dll.)
dari satu novel ke novel berikutnya memengaruhi terciptanya dunia
imajiner. Hal ini membuat membaca volume pertama (yang identik
dengan membaca volume novel tunggal) adalah melelahkan dari sudut
pandang imajinatif, namun membuat volume berikutnya lebih mudah
diikuti sehingga mempermudah pelarian diri dan membenamkan diri
ke dalam dunia paralel yang dibuat oleh pembaca dan pengarang.
Seseorang yang membaca sekuel komik, novel, maka plot, karakter
utama dan kayanya elemen-elemen khusus dengan hal-hal baru, tidak
hanya membuat pembaca dapat melarikan diri (escape) tetapi juga
membuat mereka semakin intensif menenggelamkan diri ke dalam
bacaan. Selanjutnya, apa yang muncul ialah imajinasi ikut menyebabkan
membesarnya proses empati dan identifikasi, membuatnya lebih
sering dan intens ketika serial diproses dan ikut serta menimbulkan
kenikmatan terhadap serial, di mana ini adalah momen proses memiliki
dampak pada tingkat apresiasi terhadap teks (Ross, 1999).
Dengan memperhatikan proses identifikasi itu sendiri, dua aspek
yang menarik untuknya, muncul. Pertama, analisa-diri introspektif
TEMUAN DAN ANALISIS DATA 71

