Page 117 - index
P. 117

metode untuk menumbuhkan minat baca dapat dilakukan melalui story
            telling, yakni dengan cara bertutur atau bercerita untuk menggugah
            ketertarikan anak-anak agar menelusur lebih jauh berbagai bacaan
            yang disukainya.
                 Studi yang dilakukan Arthur (1995), Strauss (1998), dan Block
            & Mangieri (2002), menemukan bahwa aktivitas membaca untuk
            kesenangan   terbukti  tidak malah membuat remaja      menjadi lupa
            diri, atau mengganti sama sekali aktivitas remaja membaca untuk
            kepentingan sekolah, justru yang terjadi aktivitas membaca untuk
            kesenangan ternyata malah mendorong peningkatan kemampuan
            literasi, penguasaan  kosa  kata  menjadi lebih banyak  dan prestasi
            akademik siswa di sekolah juga ikut terdongkrak. Dengan kata lain,
            aktivitas membaca untuk kesenangan yang dilakukan remaja urban
            seyogianya tidak pagi-pagi divonis sebagai aktivitas yang sekadar
            hanya manghabiskan waktu luang dan bersifat pleasure, tetapi jika kita
            mampu mengelolanya dengan baik, justru aktivitas ini akan menjadi
            “pintu masuk” untuk mendorong tumbuhnya budaya dan perilaku
            gemar membaca yang merupakan modal dasar untuk mengembangkan
            sumber daya manusia yang berkualitas.
            Kelima, bagaimana para pustakawan sebagai pengelola perpustakaan
            yang notabene merupakan institusi layanan dan penyedia informasi atau
            bacaan mampu menembus kebekuan citra perpustakaan dari tempat
            yang tidak menyenangkan dan sepi menjadi tempat yang atraktif,
            menyenangkan dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat urban. Citra
            perpustakaan yang serba sunyi dan penuh dengan tata tertib yang
            membatasi pengunjung, seyogianya didekonstruksi, dan kemudian
            direkonstruksi menjadi zona yang penuh warna-warni dan sesuai
            dengan gaya hidup masyarakat urban yang dinamis. Memanfaatkan
            momen atau hari-hari tertentu dengan layanan yang kreatif adalah
            salah satu upaya yang patut dikembangkan pustakawan untuk menarik
            minat masyarakat urban berkunjung ke perpustakaan. Di hari-hari
            tertentu, pustakawan memakai kostum-kostum yang berkaitan dengan
            tokoh-tokoh idola anak-anak atau remaja seperti Superman, Spiderman,
            atau yang lain atau memakai baju seragam yang sensasional meski
            mungkin terkesan ide yang ekstrem, tetapi bukan tidak mungkin hal
            itu akan menjadi daya tarik bagi siswa atau remaja untuk berkunjung
            ke perpustakaan. Selain itu, bagi para pelajar dan mahasiswa, ada
            baiknya jika TBM, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan umum juga



            KESIMPULAN DAN REKOMENDASI                                       103
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122