Page 62 - index
P. 62
internet, atau hanya sekadar bercanda dengan teman selama mereka
berkunjung ke perpustakaan sekolah. Iklim pembelajaran, suasana dan
tugas yang diberikan guru adalah faktor gabungan yang menyebabkan
sebagian besar pelajar memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk hal-
hal yang sifatnya akademik.
Menurut Krashen (2004), pemberian kesempatan bagi siswa
untuk mengakses koleksi buku bacaan di perpustakaan sekolah dan
peran sekolah yang menyediakan bahan bacaan yang banyak untuk
dibaca serta dipinjam siswa memang merupakan upaya yang penting
untuk menumbuhkan minat baca siswa. Perpustakaan sekolah yang
tidak memberikan keleluasaan pada siswa untuk membaca dan tidak
menyediakan pilihan bacaan yang cukup serta menarik maka tentu
kesempatan untuk lebih banyak membaca tidaklah ada (Krashen,
2004: 58–59). Sebaliknya, perpustakaan sekolah yang memiliki koleksi
lengkap, up to date dan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
meminjam, maka tentu saja di lingkungan sekolah kemungkinan
tumbuh perilaku membaca yang positif menjadi lebih besar.
Dari 2.858 responden yang diwawancarai, studi ini menemukan
sebanyak 63,3% responden mengaku memiliki koleksi bacaan di
rumah. Hanya 36,7% responden yang tidak memiliki koleksi bacaan
di rumah.
Tentang jumlah koleksi bacaan yang dimiliki, antara responden
satu dengan yang lain memang berbeda-beda. Sebagian besar responden
yang mengaku memiliki koleksi bacaan di rumah, 70,7% responden
mengaku memiliki koleksi tidak banyak, hanya sekitar 1–10 bacaan
saja. Dari 1.808 responden yang mengaku memiliki koleksi bacaan
Tabel 6. Kepemilikan dan jumlah koleksi bacaan di rumah
Kepemilikan Koleksi Bahan Ya 63,3%
Bacaan (n = 2.858) Tidak 36,7%
Jumlah koleksi bacaan 1 – 10 judul 70,7%
cetak yang dimiliki 11 – 20 judul 14,2%
(n = 1.799) 21 – 30 judul 5,1%
30 judul lebih 10,1%
Jumlah koleksi bacaan 1 – 10 judul 53,9%
e-book yang dimiliki 11 – 20 judul 16,9%
(n = 89) 21 – 30 judul 7,9%
30 judul lebih 21,3%
48 Minat & Perilaku Gemar Membaca Masyarakat Kota Surabaya di Era Digital

